Sabtu, 25 Juni 2011

tips umur panjang ala yahudi

Para ilmuwan akan mempelajari sel punca orang Yahudi yang memiliki garis keturunan Eropa Timur. Upaya itu dilakukan untuk mengungkap rahasia panjang umur mereka yang kebanyakan berusia lebih dari 100 tahun meski mereka mengonsumsi alkohol, makanan berlemak, dan merokok.


Inilah Rahasia Umur Panjang ala Orang Yahudi

Untuk mencapai tujuan tersebut, para ilmuwan di Cornell Medical College, New York, Amerika Serikat, akan mempelajari sel punca selusin Yahudi Ashkenazi yang pernah mengalami penganiayaan berat, yang berasal dari Rusia. Riset sel punca akan dilakukan pada sel jantung, paru-paru, hati, dan sel lainnya.

Inilah Rahasia Umur Panjang ala Orang Yahudi

Dr Todd Evans, ilmuwan yang memimpin studi itu, mengakui kekagumannya terhadap "sel panjang umur" yang bisa mengusir serangan jantung, kanker, dan penyakit yang mengancam jiwa lainnya. Padahal, "Mereka panjang umur bukan karena melakoni gaya hidup sehat," katanya. Ia pun yakin kekebalan itu berkaitan dengan sel punca.

Inilah Rahasia Umur Panjang ala Orang Yahudi

Dr Evans bersama timnya akan mengekstrak sel punca dari darah orang Yahudi yang sudah lanjut usia. Kemudian mereka akan mengubahnya menjadi sel organ vital yang akan memanfaatkan sel sehat tersebut. Sel itu nantinya akan menjalani stres tes yang dilanjutkan dengan pengamatan secara teliti. Hasil tes ini masih memerlukan waktu cukup lama untuk dikaji dengan hati-hati hingga sebuah kesimpulan dicapai. Meski begitu, studi ini bisa menjadi awal untuk mengungkap rahasia panjang umur.

bangsa indonesia zaman dulu

Di zaman dahulu kala, para nenek moyang kita sudah menemukan banyak penemuan yang terbilang canggih. Tetapi sayang sekali banyak orang Indonesia sendiri tidak menyadarinya. Kali ini saya akan menulis beberapa teknologi kuno nenek moyang Indonesia.
Quote:
Borobudur: bukti kecanggihan teknologi dan arsitektur


Ternyata Teknologi Kuno Bangsa Indonesia sudah Canggih

Borobudur adalah candi yang diperkirakan mulai dibangun sekitar 824 M oleh Raja Mataram bernama Samaratungga dari Syailendra. Borobudur merupakan bangunan candi yang sangat megah. Tidak dapat dibayangkan bagaimana nenek moyang kita membangun Borobudur yang demikian berat dapat berdiri kokoh dengan tanpa perlu memakukan ratusan paku bumi untuk mengokohkan pondasinya, tak terbayangkan pula bagaimana batu-batu yang membentuk Borobudur itu dibentuk dan diangkut ke area pembangunan di atas bukit. Bahkan dengan kecanggihan yang ada pada masa kini, sulit membangun sebuah candi yang mampu menyamai candi Borobudur. Borobudur juga mengadopsi Konsep Fraktal. Fraktal adalah bentuk geometris yang memiliki elemen-elemen yang mirip dengan bentuknya secara keseluruhan. Candi borobudur sendiri adalah stupa raksasa yang di dalamnya terdiri dari stupa-stupa lain yang lebih kecil. Terus hingga ketidakberhinggaan. Sungguh mengagumkan nenek moyang kita sudah memiliki pengetahuan seperti itu. Bangunan Candi Borobudur benar-benar bangunan yang luar biasa.

Quote:
Kapal Jung Jawa: Teknologi kapal raksasa

Ternyata Teknologi Kuno Bangsa Indonesia sudah Canggih

Jauh sebelum Cheng Ho dan Columbus, para penjelajah laut Nusantara sudah melintasi sepertiga bola dunia. Meskipun sejak 500 tahun sebelum Masehi orang-orang China sudah mengembangkan beragam jenis kapal dalam berbagai ukuran, hingga abad VII kecil sekali peran kapal China dalam pelayaran laut lepas. Dalam catatan perjalanan keagamaan I-Tsing (671-695 M) dari Kanton ke Perguruan Nalanda di India Selatan disebutkan bahwa ia menggunakan kapal Sriwijaya, negeri yang ketika itu menguasai lalu lintas pelayaran di ”Laut Selatan”.Pelaut Portugis yang menjelajahi samudera pada pertengahan abad ke-16 Diego de Couto dalam buku Da Asia, terbit 1645 menyebutkan, orang Jawa lebih dulu berlayar sampai ke Tanjung Harapan, Afrika, dan Madagaskar. Ia mendapati penduduk Tanjung Harapan awal abad ke-16 berkulit cokelat seperti orang Jawa. "Mereka mengaku keturunan Jawa," kata Couto, sebagaimana dikutip Anthony Reid dalam buku Sejarah Modern Awal Asia Tenggara.Berdasarkan relief kapal di Candi Borobudur membuktikan bahwa sejak dulu nenek moyang kita telah menguasai teknik pembuatan kapal. Kapal Borobudur telah memainkan peran utama dalam segala hal dalam bahasa Jawa pelayaran, selama ratusan ratus tahun sebelum abad ke-13. Memasuki abad ke-8 awal, kapal Borobudur digeser oleh Jung besar Jawa, dengan tiga atau empat layar sebagai Jung. Kata "Jung" digunakan pertama kali dalam perjalanan biksu Odrico jurnal, Jonhan de Marignolli, dan Ibn Battuta berlayar ke Nusantara, awal abad ke-14, mereka memuji kehebatan kapal Jawa raksasa sebagai penguasa laut Asia Tenggara. Teknologi pembuatan Jung tak jauh berbeda dari karya kapal Borobudur; seluruh badan kapal dibangun tanpa menggunakan paku.Disebutkan, jung Nusantara memiliki empat tiang layar, terbuat dari papan berlapis empat serta mampu menahan tembakan meriam kapal-kapal Portugis. Bobot jung rata-rata sekitar 600 ton, melebihi kapal perang Portugis. Jung terbesar dari Kerajaan Demak bobotnya mencapai 1.000 ton yang digunakan sebagai pengangkut pasukan Nusantara untuk menyerang armada Portugis di Malaka pada 1513.

Quote:
Keris: kecanggihan teknologi penempaan logam

Ternyata Teknologi Kuno Bangsa Indonesia sudah Canggih

Teknologi logam sudah lama berkembang sejak awal masehi di nusantara. Para empu sudah mengenal berbagai kualitas kekerasan logam. Keris memiliki teknologi penempaan besi yang luar biasa untuk ukuran masyarakat di masa lampau. Keris dibuat dengan teknik penempaan, bukan dicor. Teknik penempaan disertai pelipatan berguna untuk mencari kemurniaan besi, yang mana pada waktu itu bahan-bahan besi masih komposit dengan materi-materi alam lainnya. Keris yang mulanya dari lembaran besi yang dilipat-lipat hingga kadang sampai ribuan kali lipatan sepertinya akan tetap senilai dengan prosesnya yang unik, menarik dan sulit. Perkembangannya teknologi tempa tersebut mampu menciptakan satu teknik tempa Tosan Aji ( Tosan = besi, Aji = berharga).Pemilihan akan batu meteorit yang mengandung unsur titanium sebagai bahan keris, juga merupakan penemuan nenek moyang kita yang mengagumkan. Titanium lebih dikenal sebagai bahan terbaik untuk membuat keris karena sifatnya ringan namun sangat kuat. Kesulitan dalam membuat keris dari bahan titanium adalah titik leburnya yang mencapai 60 ribu derajat celcius, jauh dari titik lebur besi, baja atau nikel yang berkisar 10 ribu derajat celcius. Titanium ternyata memiliki banyak keunggulan dibandingkan jenis unsur logam lainnya. Unsur titanium itu keras, kuat, ringan, tahan panas, dan juga tahan karat.Unsur logam titanium baru ditemukan sebagai unsur logam mandiri pada sekitar tahun 1940, dan logam yang kekerasannya melebihi baja namun jauh lebih ringan dari besi. Dalam peradaban modern sekarang, titanium dimanfaatkan orang untuk membuat pelapis hidung pesawat angkasa luar, serta ujung roket dan peluru kendali antar benua.

Quote:
Si Gale gale: Teknologi Robot tradisional Nusantara

Ternyata Teknologi Kuno Bangsa Indonesia sudah Canggih

Orang Toba Batak Sumatra utara pada zaman dahulu sudah bisa membuat robot tradisional yang dikenal dengan sebutan si gale-gale. Boneka ini menguasai sistem kompleks tali yang dibuat sedemikian rupa. Melalui tali yang ditarik ulur inilah boneka itu dapat membungkuk dan menggerakan “tangannya” sebagai mana layaknya orang menari.Menurut cerita, Seorang Raja dari Suku Karo di Samosir membuat patung dari kayu untuk mengenang anak satu-satunya yang meninggal dunia. Patung kayu tersebut dapat menari-nari yang digerakkan oleh beberapa orang. Sigale - gale dimainkan dengan iringan musik tradisional khas Batak.Boneka yang tingginya mencapai satu setengah meter tersebut diberi kostum tradisional Batak. Bahkan semua gerak-geriknya yang muncul selama pertunjukan menciptakan kesan-kesan dari contoh model manusia. Kepalanya bisa diputar ke samping kanan dan kiri, mata dan lidahnya dapat bergerak, kedua tangan bergerak seperti tangan-tangan manusia yang menari serta dapat menurunkan badannya lebih rendah seperti jongkok waktu menari.Si gale-gale merupakan bukti bahwa nenek moyang kita sudah dapat membuat boneka mekanikal atau robot walau dalam bentuk yang sederhana. Robot tersebut diciptakan untuk dapat meniru gerakan manusia.

Quote:
Pengindelan Danau Tasikardi, Banten : Kecanggihan Teknologi Penjernihan Air

Ternyata Teknologi Kuno Bangsa Indonesia sudah Canggih

Nenek moyang kita ternyata sudah mengembangkan teknologi penyaringan air bersih. Sekitar abad ke-16-17 Kesultanan Banten telah membangun Bangunan penjernih air untuk menyaring air yang berasal dari Waduk Tasikardi ke Keraton Surosowan. Proses penjernihannya tergolong sudah maju. Sebelum masuk ke Surosowan, air yang kotor dan keruh dari Tasik Ardi disalurkan dan disaring melalui tiga bangunan bernama Pengindelan Putih, Abang, dan Emas. Di tiap pengindelan ini, air diproses dengan mengendapkan dan menyaring kotoran. Air selanjutnya mengalir ke Surosowan lewat serangkaian pipa panjang yang terbuat dari tanah liat dengan diameter kurang lebih 40 cm. Terlihat sekali bahwa pada masa tersebut sudah mampu menguasai teknologi pengolahan air keruh menjadi air layak pakai.Danau Tasik Ardi sendiri merupakan danau buatan. Sebagai situs sejarah, keberadaan danau ini adalah bukti kegemilangan peradaban Kesultanan Banten pada masa lalu. Untuk ukuran saat itu, membuat waduk atau danau buatan untuk mengairi areal pertanian dan memenuhi kebutuhan pasokan air bagi penduduk merupakan terobosan yang cemerlang.

Quote:
Karinding: Teknologi pengusir hama dengan gelombang suara

Ternyata Teknologi Kuno Bangsa Indonesia sudah Canggih

Ternyata nenek moyang dan leluhur kita mempunyai suatu alat musik tiup tradisional yang berfungsi sebagai hiburan sekaligus pengusir hama. Alat musik dari Sunda ini terbuat dari pelepah kawung atau bambu berukuran 20 x 1 cm yang dipotong menjadi tiga bagian yaitu bagian jarum tempat keluarnya nada (disebut cecet ucing atau ekor kucing), pembatas jarum, dan bagian ujung yang disebut panenggeul (pemukul). Jika bagian panenggeul dipukul, maka bagian jarum akan bergetar dan ketika dirapatkan ke rongga mulut, maka akan menghasilkan bunyi yang khas. Alat ini bukan cuma untuk menghibur tapi juga ternyata berfungsi mengusir hama di kebun atau di ladang pertanian. Suara yang dihasilkan oleh karinding ternyata menghasilkan gelombang low decibel yang menyakitkan hama sehingga mereka menjauhi ladang pertanian.Frekuensi suara yang dikeluarkan oleh alat musik tersebut menyakitkan bagi hama tersebut, atau bisa dikatakan frekuensi suaranya melebihi dari rentang frekuensi suara hama tersebut, sehingga hama tersebut akan panik dan terganggu konsentrasinya.

manusia berkeringat darah

Keringat darah sering diartikan pekerja keras. Namun apa yang dialami Dora Indrayanti Trimurni (25) benar-benar harfiah. Dia mengalami masalah medis yang langka dimana darah segar keluar dari pori-pori kulit kepala dan telinganya. Saat dijenguk di RS M Djamil Padang, gadis muda itu tetap murah senyum meski sudah seminggu lebih dirawat secara intensif, karena penyakit unik yang dideritanya. Darah segar kerap keluar dari pori-pori kepala dan telinganya bila ia berpikir terlalu banyak.


Manusia Berkeringat Darah

"Baiknya kita biarkan dia istirahat dulu. Seperti yang terlihat, saat ini kondisinya sudah jauh membaik dibandingkan ketika dirawat di ruang ICU 2 X 24 jam kemarin," ujar Kabag Humas RS M Djamil Padang, Gustavianof, kepada detikcom saat berkunjung ke ruang perawatan penyakit dalam RS M Djamil, Rabu (1/6/2011).

Dora, mahasiswa semester VI Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta (UBH) Padang tersebut, sejak beberapa hari terakhir memang pendapat perhatian luas. Selain karena menderita penyakit yang dinilai aneh, perempuan cantik dengan rambut cepak itu juga mendulang simpati karena punya kisah hidup yang luar biasa.Menurut Gustavianof, Dora sebenarnya telah mengalami kondisi demikian sejak dua tahun terakhir. Penyakitnya tergolong langka dan belum dapat dipastikan hingga saat ini.

Darah akan mengucur layaknya keringat dari pori-pori kepala bila gadis itu berpikir terlalu keras. Bahkan, tak jarang darah juga keluar dari telinga, hidung, dan mulut.

"Diagnosis awal menunjukan pasien mengalami keadaan dimana mudah terjadi pendarahan. Kondisi demikian, karena kelainan pembuluh darah, kandungan trombosit dalam darah, dan pembekuan darah. Pasien dengan pendarahan di mulut, telinga, dan hidung adalah hal biasa. Tapi, pendarahan yang terjadi di pori-pori kepala seperti yang dialami Dora terhitung langka," jelasnya.

Menurut Gustavianof, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya pengujian untuk mengetahui secara pasti penyakit apa yang diderita Dora. Tim dokter yang menanganinya juga sempat melakukan computer radiography scanner (CT Scan) di kepala pasien namun tidak menemukan adanya kelainan.

"Senin atau Selasa depan kita akan membawa langsung sampel darahnya ke Jakarta untuk diperiksa di salah satu laboratorium. Kita akan membawa pasien ke bandara dengan ambulans dan mengambil sampel darah begitu pesawat akan berangkat. Hal itu terpaksa dilakukan karena untuk pemeriksaan diperlukan darah segar yang diambil empat jam sebelum masuk lab," jelas Gustavianof.

Jumat, 24 Juni 2011

GASTRITIS


PENDAHULUAN


LANDASAN TEORI
I.             DEFINISI
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa.
( Soeparman Waspaji Sarwono, IPD edisi 3, 2001 )
gastritis dibagi menjadi 2 macam :
1.      Gastritis akut
Merupkan lesi mukosa akut berupa erosi dan perdarahan akibat faktor-faktor agresik atau akibat gangguan sirkulasi akut mukosa lambung.
( Mansjoer Arief  M, dkk, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, 2001 )
2.      Gastritis kronik
Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multi faktor dengan perjalanan klinik yang bervariasi .
( Mansjoer Arief  M, dkk, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, 2001 )

II.          ETIOLOGI
Penyebab terjadinya Gastritis tergantung dari typenya :
1.      Gastritis Akut, penyebabnya yaitu :
-          Alkohol
-          Obat-obatan : aspirin, digitalis, yodium, sulfas feros kortison, obat anti inflamasi non steroid (AINS)
-          Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung seperti : trauma, luka bakar, sepsis
-          Jenis bahan makanan : (zat yang terkandung dalam kopi) bahan rempah-rempah seperti : merica, cuka, asam)
-          Stress
2.      Gastritis Kronik
Penyebabnya belum pasti mungkin berhubungan dengan faktor ras, heriditas psikis dan makanan.





III.       PATOFISIOLOGI
Mukosa lambung dengan bantuan prostaglandin melindungi muskular seluruh dari Arodigestive bila pertahanan gagal terjadi Gastritis
Setelah pertahanan syaraf kolioergik, HCl berdifusi kedalam mukosa dan menyebabkan luka pada pembuluh darah kecil dan menyebabkan oedem. Perdarahan dan erosi pada dinding gastrik karena perkembangan penyakit, dinding gasrtrik menjadi tipis dan atrofi
Pada Gastritis kronis superfioli mukosa hiperemik oedem dan rapuh mungkin terlihat bercak-bercak perdarahan kecil –kecil dan ulserasi
Pada Gastritis kronik hipotropik dan atrofi gaster mukosa tipis dan warna berubah menjadi abu-abu kehijauan, pembuluh-pembuluh darah tampak jelas di daerah yang tipis sering ada perdarahan
Pada Gastritis kronik hipertropikans mukosa suram agak membengkak, longgar dan seperti spons, biasanya dengan modulus yang granuler yang bila besar menyerupai polip sering terdapat erosi dan uker kecil-kecil
Sebagai pengganti untuk membedakan dengan ulkus peptikum adakah rasa sakit tidak hilang setelah makan-makanan yang tidak merangsang (Pain Food Fair), sedangkan pada ulkus peptikum (Pain-food-Rulef)


v  Gejala Klinis
1.      Gatritis akut
-          Nyeri epigastrum
-          Nausea, muntah-muntah, anorexia
-          Cepat sembuh bila penyebab cepat dihilangkan
2.      Gastritis kronik
-          Tampak pucat, Hb tidak normal
-          Perut terasa panas
-          Anorexia, epigstrum terasa tegang
-          BAO/MAO ( Basal acid output/maximal acid output) rendah dapat diketahui dengan biopsi

IV.       KOMPLIKASI
1.      Gastritis Akut
Terdapat perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syok hemoragik, khusus untuk perdarahan SCBA perlu dibedakan dengan tukan peptik. Gambaran klinis yang diperlihatkan hampir sama, namun pada tukak peptik penyebab utamanya adalah infeksi. Helicobakteri pulori sebesar 100% pada tukak lambung. Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan endoskopi
2.      Gastritis Kronik
Perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, periforasi, dan anemia karena gangguan absorbsi vitamin B12

V.          PENATALAKSANAAN
1.      Diet lunak diberikan sedikit-sedikit tetapi lebih sering
Hindari makanan / bahn-bahan yang merangsang seperti alkohol dan bumbu dapur.
2.      Berikan antasida, kecuai Gastritis Hipertrofi dan atrofi gaster. Kini Gastritis Hipertrofi dan atrofi gaster dihubungkan dengan proses autoimun dan adanya anemia, pernisiosa, karena itu pada kasus ini diberikan kortikosteroid dan vit B12. untuk Gastritis atrofi dapat diberikan asam seperti asam glutamat, HCl, Glulaptin, enzim-enzim lambung.
3.     
4.   Berikan obat anti koinergik bila sekresi asam berlebihan
 
Bila rasa nyeri tidak hilang dengan antasida berikan oksitosis tablet 15 menit sebelum makan

ASUHAN KEPERAWATAN


1.      PENGKAJIAN
a)      Anamnese
1.      Biodata /identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, agama, bahasa, pekerjaan, kebangsaan, alamat, pendidikan, tanggal MRS, dan diagnosa medis
2.      Keluhan Utama
-          Adanya rasa perih, nyeri epigastrum
-          Adanya perdarahan / muntah darah
-          Nyeri setelah / sebelum makan
3.      Riwayat Kesehatan
a.       Riwayat Penyakit Sekarang
Hal ini meliputi keluhan umum mulai dari sebelum ada keluhan sampai terjadi nyeri perut, pusing, mula, muntah, nafsu makan menurun, kembung.
b.      Riwayat Penyakit Dahulu
Mengkaji apakah klien pernah sakit seperti yang dirasakan sekarang atau pernah menderita penyakit keturunan atau yang lainnya yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan klien.
c.       Kebiasaan yang dialami
-          Peminum alkohol
-          Suka minum kopi, teh panas
-          Perokok
-          Kebiasaan makan sedikit, terlambat makan pedas, mengandung gas/asam
-          Kebiasaan bekerja keras : penyebab makan tak teratur
-          Penggunaan obat-obatan tanpa resep dokter : aspirin, analgesik, steroid (kolmetaxon) dll
-          Menjalankan diet ketat.
d.      Pola-pola Fungsi Kesehatan
1.      Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat
Tanggapan klien mengenai kesehatan dan kebiasaan  yang kurang menjaga kebersihan serta pemakaian obat yang mengiritasi lambung, intake makanan yang kurang menjaga kebersihan, tidak dimasak dahulu dan sering makan yang terkontaminasi dengan bakteri.
2.      Pola nutrisi dan metabolisme
Pada umumnya klien makan tidak teratur
3.      Pola aktivitas
Pada klien gastritis akan mengalami gangguan karena selalu terdapat rasa nyeri pada daerah lambung.
4.      Pola eliminasi
Pada umumnya pada klien gastritis tidak ada gangguan atau masalah pada pola eliminasi baik eliminasi alvi atau uri
5.      Pola istirahat dan tidur
Rasa mual, nyeri, yang sering menyerang epigastrium akan mengurangi waktu dan menjadi gangguan tidur klien
6.      Pola sensori dan kognitif
Pada klien gastritis biasanya tidak ada gangguan pada panca indera
7.      Pola persepsi diri
Klien mengalami kecemasan sebab sering merasa nyeri, mual, muntah
8.      Pola hubungan dan peran
Klien masih tetap berinteraksi dengan orang lain dan hanya perannya yang terganggu karena klien harus banyak istirahat akibat nyeri yang sering dirasakan
9.      Pola reproduksi dan seksual
Pada umumnya klien tidak mengalami gangguan baik organ maupun kebiasaan sexualitas
10.  Pola penanggulangan stres
Cara klien menanggulangi stress biasanya menggunakan mekanisme koping yang baik jika dimotivasi oleh keluarga atau perawat
11.  Pola tata nilai dan kepercayaan
Kebiasaan agama yang dianut, kebiasaan beribadah baik di rumah ataupun di rumah sakit
v  Inspeksi
-          Pucat, lemah, adanya perdarahan, mual, muntah
-          Berat badan menurun
-          Keluar keringat dingin
v  Palpasi
-          Nyeri tekan kuadran kiri atas
-          Nyeri epigastrium
-          Turgor menurun
v  Auskultasi
-          Terdapat peningkatan fisik usus/gaster
v  Perkusi
-          Suara resonan gila pasien kembung
v  Tensi menurun, nadi cepat/kecil, suhu meningkat dan RR menurun. Wajah pucat, mata cowong, turgor kulit menurun, tektur kulit.
v  Kulit kasar

b)      Pemeriksaan Fisik
1.      Keadaan umum
Keadaan umum lemah, nyeri epigastrium, RR meningkat, suhu meningkat, nadi meningkat.
2.      Kepala dan leher
Wajah pucat, mata cekung, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, dan wajah menyeringai kesakitan.
3.      Sistem integumen
Turgor kulit menurun, tekstur kulit kasar dan kadang sianosis.
4.      Sistem respirasi
Tidak ada kelainan pada sistem respirasi.
5.      Sistem kardi vaskuler
terjadi penurunan tekanan darah, peningkatan nadi dan adanya suara jantung yang irreguler.
6.      Sistem gastrointestinal
Terjadi mual, muntah, dan peningkatan fisik usus/gaster.
7.      Sistem genito urinaria
Tidak terdapat disuria, retensi urine dan inkontinensia
8.      Sistem muskuloskeletal
Adanya kelemahan otot karena kurangnya cairan dan nyeri pada persendian.
9.      Sistem endokrin
Tidak ada yang mempengaruhi terjadinya gastritis dari sistem endokrin.
10.  Sistem persyarafan
Motorik dan sensorik tidak ada gangguan pada umumnya.

c)      Pemerisaan Penunjang
Diagnosis dapat ditegakkan dengan DL, BJ Plasma, kultur
Analisa lambung sekresi : hambatan HCL / peningkatan HCL
Endoskopi : terdapat luka pada mukosa gaster
Sinar-sinar barium : terdapat luka pada gaster / intestinal.

Ø  ANALISA DATA
1.      Ds  : klien mengatakan nyeri perut bagian kiri atas bila ditekan dan nyeri
  Epigastrium.
Do : - klien tampak lemah, pucat
         - keluar keringat dingin
         - tampak menyeringai menahan rasa nyeri pada daerah perut
Masalah :
gangguan rasa nyaman (nyeri) pada perut.
Kemungkinan penyebab :
Peradangan mukosa lambung akibat peningkatan / penurunan HCL.
2.   Ds  : klien mengatakan tidak selera untuk makan
Do : - pasien mual, muntah apabila makan
         - mata cowong
-  turgor kulit menurun
-  BB menurun
3.   Ds  : pasien mengatakan tidak mengerti tentang penyakitnya
Do : pasien tampak gelisa, ketakutan dan cemas
Masalah : kurang pengetahuan tentang penyakit
Kemungkinan penyebab : kurang informasi





2.      DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peradangan mukosa lambung akibat peningkatan  atau penurunan HCL ditandai dengan pucat, lemah, keluar keringat dingin, dan menyeringai kesakitan menahan nyeri.
2.      Gangguan keseimbangan nutrisi (kurang dari kebutuhan) berhubungan dengan  asupan yang kurang ditandai dengan mual, muntah, mata cowong, turgor kulit menurun dan lemas.
3.      Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi yang diterima. Ditandai dengan pasien tampak gelisa ketakutan dan cemas.
4.      Gangguan istirahat dan tidur berhubungan dengan nyeri pada daerah epigastrium ditandai dengan mata pasien tampak kemerahan, lemah, lesu, pucat dan pasien tampak menyeringai kesakitan.
5.      Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit ditandai dengan pasien tampak gelisah, ketakutan dan sering bertanya pada perawat tentang penyakitnya

3.      RENCANA TINDAKAN
Ø  Diagnosa 1
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peradangan mukosa lambung akibat peningkatan/penurunan HCl
Tujuan :
-          Nyeri dapat hilang atau berkurang
Kriteria hasil :
-          Pasien tampak tenang
-          Nyeri perut hilang
-          Expresi wajah rilex, ceria
Rencana Tindakan dan Rasional :
1.      Lakukan pendekatan therapeutik pada klien
2.      Berikan penjelasan sebab-sebab dan akibat terjadinya nyeri
3.      Beri kompres air hangat pada daerah perut yang nyeri
4.      Beri motivasi klien untuk makan teratur
5.      Berikan teknik relaxasi pada klien
6.      Ciptakan lingkungan yang nyaman
7.      Kaji tingkat nyeri
8.      Observasi TTV pada klien
9.      Kolaborasi  dengan tim medis dalam pemberian antasida

Rasional :
1.      Agar lebih mudah melakukan tindakan keperawatan
2.      Agar pasien mengerti dan dapat menghindari penyebab
3.      Terjadi relaksasi dan mengurangi ketegangan otot-otot
4.      Diet teratur bisa menghindari kerusakan mukosa lambung
5.      Agar klien merasa lebih nyaman
6.      Lingkungan yang nyaman menstimulasi pengurangan nyeri
7.      Deteksi dini untuk tindakan selanjutnya
8.      Untuk mengetahui perkembangan pasien
9.      Antasida memberikan keseimbangan asam lambung yang dapat mencegah terjadinya kerusakan mukosa

Ø  Diagnosa 2
Gangguan keseimbangan nutrisi (kurang dari kebutuhan) berhubungan dengan mual dan muntah, anarexia
Tujuan :
-          kebutuhan nutrisi terpenuhi dalam waktu 3 hari
Kriteria Hasil :
-          Mual menurun, tidak muntah
-          Turgor baik
-          Kulit lembab, wajah ceria
-          Porsi makan sesuai porsi
-          Klien dapat mempertahankan berat badannya

Rencana Tindakan :
1.      Beri penjelasan terhadap pentingnya nutrisi bagi tubuh dan proses penyembuhan
2.      Berikan makanan yang menarik dan merangsang selera makan
3.      Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering
4.      Berikan diit tkrp rendah lemak
5.      Timbang berat badan tiap 2-3 hari
6.      Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian nutrisi parenteral dan robaransia

Rasional :
1.      Pengetahuan yang meningkat dapat meningkatkan perilaku hidup sehat
2.      Untuk meningkatkan selera makan sehingga meningkatkan intake bagi tubuh
3.      Makanan dalam porsi besar lebih sulit dikonsumsi pasien saat anorexia
4.      Meningkatkan asupan gizi yang adekuat mempercepat proses penyembuhan
5.      Megetahui perkembangan tubuh
6.      Dibutuhkan bila intake PO tidak mencukupi dan efek farmakologis roboransia untuk meningkatkan nafsu makan


4.      IMPLEMENTASI
Pelaksanaan merupakan pengelolaan dan perwujudan dari rencana tindakan meliputi beberapa bagian yaitu validasi, rencana keperawatan, memberikan asuhan keperawatan dan pengumpulan data

5.      EVALUASI
Evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dari rencana tindakan dari masalah kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.











DAFTAR PUSTAKA


1.      Mansjoer Arief. M, dkk. Kapita Selekta Kedikteran, edisi 3. media ausculapius FKUI 2001 : 492
2.      Soeparman, Waspadji Sarwono, Buku Ilmu Penyakit Dalam edisi 3, Balai penerbit FKUI Jakarta, 2001 :127
3.      Diana (Bovahnam dan Johann C Hoevolly ) Keperawatan medikal bedah. EGC Jakarta ,1996